HatiYangTerlewatkan.Com
Browse »Home » , » Catatan Yang Terlewatkan

Catatan Yang Terlewatkan


Aku tulis catatan ini ketika aku sedang merasakan sakit , sakit seperti kualami beberapa tahun lalu nafas ku tertahan aku tidak bisa bernafas secara normal, aku merasakan sakit yang tak terkira di tiap menjelang malamku tiba, seharusnya aku lebih banyak beristirahat saja dan bisa menikmati waktu pulasku lebih banyak dalam tidurku, tapi pada kenyataannya bertahun-tahun ku telah terampas oleh banyak rasa yang tak nyaman kurasakan dengan pernafasan ku, saat malam hingga dini hari. Sunguh begitu sakit seharusnya aku bisa menghirup udara seperti mereka.
Namun, inilah kenyataan hidupku, tak jarang aku bawa tubuhku pada ruang kesakitan yang kadang nyaris mematikan.
Memang, aku terlalu banyak bermain di jaringan social, bahkan aku terlalu asyik dengan berbagai coretan hidup ku, Inilah cara menurutku bisa mengurangi rasa sakitku, sehingga seringkali aku terlupa punya satu ruang yang harus aku tanami dan sirami, ya....ruangku memohon padaMU dan berbagi dengan yang lain, mungkin aneh catatan ku ini tapi itulah kejujuran hidupku.
Seperti malam ini Aku tak punya ide untuk menulis, akan tetapi saat rasa itu datang menyapaku, disertai perangkat tidurku yang menempel hampir disemua tubuh, maksudku agar aku bisa tertidur, namun kenyataannya kata “Penyakit ku” lebih mendominasi, karena ketika semua rasa menyapaku dan tak banyak aktivitas yang bisa aku lakukan selain mengerakkan coretan hidup ku, banyak ingatan yang muncul di kepalaku….. ya semua gambaran perjalanan panjang kehidupanku yang berisi tentang kehidupanku, rasa sakit, keramaiaan, bahkan kesendirian. Telah banyak waktu yang kujalani dalam warna hitam dan kosong harus aku lewati, dimana aku hanya bisa berpikir dengan caraku sendiri, bertindak dengan cara yang aku anggap baik menurutku, dan mengambil semua keputusan dalam “kesendirian”ku.
Kadang aku merasa terlalu egois dengan semua caraku ini, sehingga tidak memandang keinginan orang lain untuk kebaikanku, hal ini membuatku banyak kehilangan semua yang aku pikirkan.
Begitulah gambaran yang muncul pada kehidupan panjang yang sudah kulewati, seharusnya aku sudah bisa memulai hidup dengan cara sangat tepat. Dimana aku harus lebih banyak belajar berdamai dengan kenyataan, tidak selalu mengutamakan keinginan dan egoku sendiri untuk bertarung menghadapi hidup tetapi harus belajar mengamini duka sebagai salah satu jalan untuk mencapai kesadaran spiritual  yang tinggi, belajar berserah pada banyak keadaan untuk memperkaya jiwa dan belajar lebih banyak dan .....banyak lagi untuk terus bersyukur untuk membuatku lebih bijak menjalani kehidupan ini. 
Saat sakit begini dan ketika rasa sendirian ini muncul, aku teringat semua yang telah kulewati dimana rasa suka, duka, saling sapa, saling memberi kehangatan, saling memeluk dan saling berbagi semua terasakan, namun ketika aku merasa bahwa semua rasa itu menghilang aku akan kembali ke kehidupan nyataku.....dimana aku kembali lagi sendiri..... ya “kesendirian”ku.
Aku benar-benar ketakutan, oleh rasa sakit seakan-akan mengantarkan aku pada “kesendiriaan”, Aku belum siap, terlalu banyak dosa yang kulakukan, terlalu banyak orang yang kusakiti, aku menginginkan maaf dari mereka, agar aku bersih dari dosa, dan mendapat sinar dalam kegelapan ku dalam kesendiriaan kun anti.
Tuhan izinkan hamba mu yang hina ini, bahagiaa dalam “kesendirian” suatu saat nanti.
Sekarang aku mencoba mengurai asaku kembali untuk mencapai kebahagiaanku di depan sana, dimana aku meyakini bahwa aku tidak sendiri selalu ada Engkau ya Allah, menemaniku, disetiap gerak dan langkah hidup ku.
Ya Allah, hanya doa yang bisa mengurai benang kusut di kepalaku, semoga doaku sampai pada alamat yang aku tuju, dilangit nun jauh disana dimana saat ini aku baru bisa melihatnya melalui khayalanku sendiri. 
Ya Allah, Rasa sakitku mulai menyapa kembali dalam jiwa ku, membuat pola berpikirku tak beraturan, dan selalu ketakutan, sebenarnyanya aku hanya mencoba menulis....menulis....menulis yang menurutku sebagai sebuah terapi yang membantuku mengurangi semua rasa sakit ini. ya aku hanya mencoba mencari dengan caraku sendiri.
Ketika rasa sakit mulai bergelut di sekujur tubuhku aku hanya mencoba menjadikan semua itu sebagai bahan renungan buatku sendiri, agar aku melupakan dunia gelap ku, dunia yang membuat aku lupa akan akibatnya, terlalu nakal hidup ku, hidup dimana selalu ditemani oleh godaan setan tersesat, yang kini membuaat ku terlalu sakit.
Sebenarnya di alam ini aku ingin menghirup udara sepuasnya, menjalani hidup bahwa ternyata dalam kesendirian itu tersimpan satu keindahan dan itu menjadikan aku semakin tercerahkan untuk menjalani  kehidupan. 
Tuhan izinkan hamba menggapai mimpi, mimpi yang belum terwujud agar, hamba bisa menyenangkan orang-orang yang pernah hamba sakiti, bahkan untuk jiwa yang pernah tergoreskan lukisan hitam ini.

#Coretan ku buat ini adalah catatan hidup ku, yang kubuat menjelang malamku, untuk mengantarkan tidurku..
Sehingga suatu saat aku bisa berharap ada yang membacanya...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Post a Comment

 
This Blog Created by hatiyangterlewatkan.com » Modify by Afza Nurriza