Aku tulis catatan ini ketika aku sedang merasakan sakit , sakit seperti kualami
beberapa tahun lalu nafas ku tertahan aku tidak bisa bernafas secara normal,
aku merasakan sakit yang tak terkira di tiap menjelang malamku tiba, seharusnya
aku lebih banyak beristirahat saja dan bisa menikmati waktu pulasku lebih
banyak dalam tidurku, tapi pada kenyataannya bertahun-tahun ku telah terampas
oleh banyak rasa yang tak nyaman kurasakan dengan pernafasan ku, saat malam
hingga dini hari. Sunguh begitu sakit seharusnya aku bisa menghirup udara
seperti mereka.
Namun, inilah kenyataan hidupku,
tak jarang aku bawa tubuhku pada ruang kesakitan yang kadang nyaris mematikan.
Memang, aku terlalu banyak
bermain di jaringan social, bahkan aku terlalu asyik dengan berbagai coretan
hidup ku, Inilah cara menurutku bisa mengurangi rasa sakitku, sehingga
seringkali aku terlupa punya satu ruang yang harus aku tanami dan sirami,
ya....ruangku memohon padaMU dan berbagi dengan yang lain, mungkin aneh catatan
ku ini tapi itulah kejujuran hidupku.
Seperti malam ini Aku tak
punya ide untuk menulis, akan tetapi saat rasa itu datang menyapaku, disertai
perangkat tidurku yang menempel hampir disemua tubuh, maksudku agar aku bisa
tertidur, namun kenyataannya kata “Penyakit ku” lebih mendominasi, karena
ketika semua rasa menyapaku dan tak banyak aktivitas yang bisa aku lakukan
selain mengerakkan coretan hidup ku, banyak ingatan yang muncul di kepalaku…..
ya semua gambaran perjalanan panjang kehidupanku yang berisi tentang
kehidupanku, rasa sakit, keramaiaan, bahkan kesendirian. Telah banyak waktu
yang kujalani dalam warna hitam dan kosong harus aku lewati, dimana aku hanya
bisa berpikir dengan caraku sendiri, bertindak dengan cara yang aku anggap baik
menurutku, dan mengambil semua keputusan dalam “kesendirian”ku.
Kadang aku merasa terlalu
egois dengan semua caraku ini, sehingga tidak memandang keinginan orang lain
untuk kebaikanku, hal ini membuatku banyak kehilangan semua yang aku pikirkan.
Begitulah gambaran yang
muncul pada kehidupan panjang yang sudah kulewati, seharusnya aku sudah bisa memulai
hidup dengan cara sangat tepat. Dimana aku harus lebih banyak belajar berdamai
dengan kenyataan, tidak selalu mengutamakan keinginan dan egoku sendiri untuk
bertarung menghadapi hidup tetapi harus belajar mengamini duka sebagai salah
satu jalan untuk mencapai kesadaran spiritual yang tinggi, belajar berserah pada banyak
keadaan untuk memperkaya jiwa dan belajar lebih banyak dan .....banyak lagi
untuk terus bersyukur untuk membuatku lebih bijak menjalani kehidupan ini.
Saat sakit begini dan
ketika rasa sendirian ini muncul, aku teringat semua yang telah kulewati dimana
rasa suka, duka, saling sapa, saling memberi kehangatan, saling memeluk dan
saling berbagi semua terasakan, namun ketika aku merasa bahwa semua rasa itu
menghilang aku akan kembali ke kehidupan nyataku.....dimana aku kembali lagi
sendiri..... ya “kesendirian”ku.
Aku benar-benar ketakutan,
oleh rasa sakit seakan-akan mengantarkan aku pada “kesendiriaan”, Aku belum
siap, terlalu banyak dosa yang kulakukan, terlalu banyak orang yang kusakiti,
aku menginginkan maaf dari mereka, agar aku bersih dari dosa, dan mendapat
sinar dalam kegelapan ku dalam kesendiriaan kun anti.
Tuhan izinkan hamba mu yang hina ini,
bahagiaa dalam “kesendirian” suatu saat nanti.
Sekarang aku mencoba
mengurai asaku kembali untuk mencapai kebahagiaanku di depan sana, dimana aku
meyakini bahwa aku tidak sendiri selalu ada Engkau ya Allah, menemaniku,
disetiap gerak dan langkah hidup ku.
Ya Allah, hanya doa yang
bisa mengurai benang kusut di kepalaku, semoga doaku sampai pada alamat yang
aku tuju, dilangit nun jauh disana dimana saat ini aku baru bisa melihatnya
melalui khayalanku sendiri.
Ya Allah, Rasa sakitku
mulai menyapa kembali dalam jiwa ku, membuat pola berpikirku tak beraturan, dan
selalu ketakutan, sebenarnyanya aku hanya mencoba menulis....menulis....menulis
yang menurutku sebagai sebuah terapi yang membantuku mengurangi semua rasa sakit
ini. ya aku hanya mencoba mencari dengan caraku sendiri.
Ketika rasa sakit mulai bergelut di
sekujur tubuhku aku hanya mencoba menjadikan semua itu sebagai bahan renungan
buatku sendiri, agar aku melupakan dunia gelap ku, dunia yang membuat aku lupa
akan akibatnya, terlalu nakal hidup ku, hidup dimana selalu ditemani oleh
godaan setan tersesat, yang kini membuaat ku terlalu sakit.
Sebenarnya di alam ini aku ingin
menghirup udara sepuasnya, menjalani hidup bahwa ternyata dalam kesendirian itu
tersimpan satu keindahan dan itu menjadikan aku semakin tercerahkan untuk
menjalani kehidupan.
Tuhan izinkan hamba menggapai mimpi,
mimpi yang belum terwujud agar, hamba bisa menyenangkan orang-orang yang pernah
hamba sakiti, bahkan untuk jiwa yang pernah tergoreskan lukisan hitam ini.
#Coretan ku buat ini adalah catatan hidup ku, yang kubuat menjelang malamku, untuk mengantarkan tidurku..
Sehingga
suatu saat aku bisa berharap ada yang membacanya...
#Coretan ku buat ini adalah catatan hidup ku, yang kubuat menjelang malamku, untuk mengantarkan tidurku..
Post a Comment