Pemain sepakbola biasanya identik dengan gaya hidup yang glamor dan bergelimang dengan uang. Namun, potret seperti tidak terjadi di Tahiti, sebuah negara kecil di Oseania. Sembilan pemain timnas Tahiti yang dibawa untuk tampil di Piala Konfederasi 2013 di Brasil tidak mempunyai pekerjaan tetap alias pengangguran. Pelatih timnas Tahiti Eddy Etaeta mengatakan, sebagian besar pemain Tahiti adalah pemain amatir dengan pekerjaan seperti kurir, supir truk hingga akuntan.
“Kami juga punya seorang pemain, namanya Teheivarii Ludivion, yang selalu bangun jam 4.30 pagi dan kemudian mendaki bukit sepanjang hari. Dia senang memanjat dan mau memanjat apa saja. Dia memanjat pohoh kelapa dan juga yang lainnya, setelah itu baru dia mengikuti latihan. Jadi, seperti itulah kehidupan sehari-hari pemain timnas Tahiti. Hanya ada satu pemain profesional yaitu kapten Marama Vahirua yang bermain di Prancis. Sisanya adalah pemain amatir,’kata Etaeta.
Tahiti akan memulai perjalanan mereka di Piala Konfederasi 2013 melawan, Nigeria di stadion Mineirao, besok pagi. Setelah itu, mereka akan menghadapi dua tim kuat yaitu Spanyol dan Uruguay. Tahiti berhasil tampil di Piala Konfederasi dengan status juara Oceania.
Sukses Tahiti ini karena Australia tidak lagi tampil di zona tersebut dan masuk ke zona Asia pada 2006. Akibatnya, negara kecil seperti Tahiti punya peluang untuk menjadi juara dan berkesempatan tampil di Piala Konfederasi.
Meski diisi sebagian besar pemain amatir, pelatih Etaeta memastikan anak asuhnya sudah siap secara fisik dan mental untuk tampil di Piala Konfederasi.
“Meski kami mungkin bukan lawan sepadan bagi Nigeria, namun kami akan tampil mati-matian dan bertarung seperti seekor singa di lapangan. Kami akan melakukan yang terbaik untuk negeri kami,”ujar Etaeta.
Tahiti dengan jumlah penduduk 270.000 orang sudah siap untuk menoreh sejarah di Piala Konfederasi, yang diikuti oleh tim juara dari lima benua. (Reuters)
Sumber : PortalKbr.com
Post a Comment