Browse »Home »
Afza Nurriza
» Renungan Kematian
Renungan Kematian
Apa kabar sahabatku...??
Lama kita tak jumpa dan tak bertegur sapa,
Saya yakin bukan karena kebencian diantara kita,
Sayapun yakin bukan karena apa2...
Tapi rutinitas kesibukan yang telah menjebak kita...
Satu hal sebagai bahan renungan kita...
Tuk merenungkan indahnya malam pertama,
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawiah semata,
Juga bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam dan Hawa..
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut,
Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara
Setelah dimandikan...
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih
Kain itu...jarang orang memakainya..
Karena bermerk sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan ke baju kita...
Bagian kepala,badan,dan kaki diikatkan..
Tataplah....tataplah...itulah wajah kita Keranda pelaminan...
Langsung disiapkan Pengantin bersanding sendirian...
Mempelai di arak keliling kampung bertandukan tetangga,
Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul kita,
Diiringi langkah gontai seluruh keluarga,
Serta rasa haru para handai taulan..
Gamelan syahdu bersyairkan adzan dan kalimah kudus
Akad nikahnya bacaan talkin...
Berwalikan liang lahat..
Saksi2nya nisan-nisan yang tlah tiba duluan
Siraman air mawar pengantar akhir kerinduan..
dan akhirnya.....
Tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian...
Tuk mempertanggungjawabkan seluruh langkah
kehidupan
Hari itu,mempelai sangat dimanjakan,
Mandipun harus dimandikan,
Seluruh badan kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya..
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan
Bahkan lubang2 itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok kita....
Itulah jasad kita waktu itu
Malam pertama bersama KEKASIH..
Ditemani rayap2 dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah..
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Kitapun kan ditanyai oleh sang Malaikat...
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu,dan tak seorangpun yang tahu....
Tapi anehnya kita tak pernah galau ketakutan....
Padahal nikmat atau siksa yang kan kita terima
Kita sungkan sekali meneteskan air mata...
Seolah barang berharga yang sangat mahal...
Dan Dia Kekasih itu..
Menetapkanmu ke syurga..
Atau melemparkan dirimu ke neraka..
Tentunya kita berharap menjadi ahli syurga...
Tapi....tapi,sudah pantaskah sikap kita selama ini...
Untuk disebut sebagai ahli syurga...??
Sahabat,mohon maaf jika aku bersikap acuh padamu
Bukan aku tak setia...
Bukan aku berkhianat....
Tapi itulah komitmen azali tentang hidup dan kehidupan
Tapi percayalah,aku pasti kan mendoakan kalian...
Aku berdoa semoga kalian jadi ahli syurga.
Amien
Sahabat,jika ini adalah bacaan terakhirmu
Jika ini adalah renungan peringatan dari Kekasihmu
Ambillah hikmahnya.....
Tapi jika ini adalah salahku,maafkan aku....
Terlebih jika aku harus mendahuluimu....
Ikhlaskan dan maafkan seluruh khilafku
Yang pasti pernah menyakiti atau mengecewakanmu.....
Satu pintaku padamu...
Tolong doakan aku....
dan...
Maafkanlah segala kesalahanku…

Post a Comment